Melahirkan Pemimpin Pendidikan Islam di Kawasan Pesisir Selat Melaka
Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai menghadirkan Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai pusat pengembangan keilmuan, penelitian, dan kepemimpinan pendidikan Islam yang berwawasan global namun berakar kuat pada khazanah Melayu–Islam Pesisir Selat Melaka.
Dengan visi IAITF Go Internasional dan reputasi sebagai Kampusnya Sang Pemimpin, program Magister PAI dirancang untuk mencetak akademisi, peneliti, dan konsultan yang mampu menjawab tantangan pendidikan Islam di era modern.
Mengapa Memilih Magister PAI IAITF Dumai?
1. Kurikulum Berbasis Peradaban Melayu–Islam
2. Dosen Berpengalaman & Visiting Professor Internasional
3. Pola Perkuliahan Fleksibel & Ramah Pekerja
4. Fokus pada Riset Mutakhir
-
kebijakan pendidikan,
-
kurikulum PAI,
-
manuskrip dan tradisi keilmuan Melayu,
-
serta dinamika masyarakat pesisir Selat Melaka.
Hasil penelitian didorong untuk dipublikasikan pada jurnal nasional maupun internasional.
Profil Lulusan Magister PAI IAITF
Program ini didesain untuk melahirkan lulusan dengan tiga karakter utama:
1. Akademisi
Mampu menguasai teori pendidikan Islam, berpikir kritis, dan berperan sebagai pengajar atau pengelola pendidikan yang profesional.
2. Peneliti
Cakap merancang, melaksanakan, dan mempublikasikan penelitian ilmiah dalam bidang PAI, termasuk kajian-kajian khas kepesisiran Selat Melaka.
3. Konsultan Pendidikan Islam
Mampu memecahkan persoalan pendidikan secara komprehensif dan memberi rekomendasi kebijakan berbasis data, etika keislaman, dan keilmuan.
Kurikulum & Pola Studi
Program Magister PAI ditempuh dalam 4 semester (46 SKS), yang mencakup:
-
Filsafat Ilmu dan Ketamaddunan Melayu
-
Studi Al-Qur’an & Hadis Pendidikan
-
Kebijakan & Kepemimpinan Pendidikan Islam di Selat Melaka
-
Teori Pembelajaran PAI
-
Psikologi Pendidikan Islam
-
Tulisan Jawi & Manuskrip Pendidikan Islam
-
Kolokium Pesisir Selat Melaka
-
Penulisan Tesis
Kurikulum ini menyeimbangkan fondasi keilmuan dengan praktik akademik, sehingga mahasiswa benar-benar siap menjadi pemimpin pendidikan Islam yang visioner.
