Iaitfdumai.ac.id - Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin (IAITF) Dumai menjadi sorotan dalam kegiatan Kunjungan dan Perbincangan Akademik yang diselenggarakan di Gedung Bentor Rektorat UIN Imam Bonjol Padang, Kampus III Sungai Bangek, pada Kamis, 21 November 2025. Kegiatan ini bertujuan memperluas jejaring akademik internasional, memperkukuh kolaborasi riset, serta membangun hubungan kelembagaan lintas negara sebagai bagian dari penguatan peran IAITF Dumai dalam ekosistem keilmuan kawasan Selat Melaka.
Rombongan IAITF Dumai hadir dengan komposisi lengkap yang menggambarkan komitmen institusi dalam mengembangkan kerja sama bertaraf global. Kehadiran tersebut dipimpin oleh Dawami, M.I.Kom selaku Ketua LPM, bersama Dr. Deni Suryanto, M.Pd (Dekan Fakultas Tarbiyah), Neneng Desi Susanti, M.Sy (Dekan Fakultas Ekonomi Islam), Nur Hafizah, S.Pd (Tenaga Kependidikan), serta Zahara Amiza (Presiden Mahasiswa IAITF Dumai). Sementara itu, UiTM Cawangan Melaka turut hadir dengan rombongan yang dipimpin oleh Dr. Norajela Che Man, terdiri dari 10 pelajar Diploma Muamalat dan 9 pensyarah, yang menegaskan komitmen institusi tersebut dalam memperluas jaringan akademik di rantau Melayu.
Pertemuan dimulai dengan sambutan dari Dawami, M.I.Kom, yang menekankan pentingnya penguatan simpul intelektual antara tradisi keilmuan Melayu dan Minangkabau. Ia menyoroti signifikansi revitalisasi nilai-nilai Pagaruyung sebagai bagian dari warisan budaya yang dapat memperkaya kajian sejarah dan peradaban serumpun. Dalam kesempatan tersebut, Dawami menegaskan bahwa jejaring akademik lintas negara yang terjalin bukan sekadar bentuk seremonial, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun masa depan intelektual kawasan. Dari pihak UiTM Melaka, Dr. Dziauddin Sharif menyampaikan urgensi peningkatan perbincangan akademik lintas negara, terutama terkait riset kemaritiman, kebudayaan, dan pendidikan Islam. Pandangan tersebut diperkuat oleh Prof Madya Dr. Mohd Faizal P. Rameli selaku Ketua PISF (Philanthropy Islamic and Social Finance), yang menekankan bahwa peluang riset bersama Indonesia–Malaysia sangat luas dan perlu dimaksimalkan untuk menghasilkan publikasi yang berdaya saing global.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Biro AAKK UIN Imam Bonjol Padang, Dr. H. Masmuri Mahatma, S.Fil.I, M.Ag, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif tiga institusi tersebut. Ia menegaskan bahwa penguatan jejaring serumpun di Asia Tenggara menjadi fondasi penting bagi pengembangan inovasi akademik dan kemajuan pendidikan tinggi di kawasan. Pada kesempatan tersebut, dilakukan pertukaran cenderamata antara IAITF Dumai, UiTM Melaka, dan UIN Imam Bonjol Padang sebagai simbol persahabatan dan komitmen bersama dalam membangun kerja sama yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Agenda dilanjutkan dengan diskusi riset tematik yang dipimpin oleh Dr. Yuli, M.Pd selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi IAITF Dumai. Diskusi tersebut menghasilkan sejumlah peluang kolaborasi penelitian lintas disiplin, mencakup bidang pendidikan Islam, kebudayaan Melayu–Minangkabau, ekonomi pesisir dan kemaritiman, serta pengembangan teknologi terapan. Sesi berlangsung dinamis dan produktif, terutama berkat keterlibatan mahasiswa UiTM yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap peluang riset lintas negara. Dua mahasiswa, Muhammad Harith Hakimi Bin Mohd Noor dan Nur Amni Irdina binti Jupri, mengemukakan ketertarikan besar mereka untuk terlibat dalam pengembangan jejaring akademik dan berharap terwujudnya kolaborasi riset antara UiTM Melaka, IAITF Dumai, dan UIN Imam Bonjol Padang.
Kegiatan akademik ini tidak hanya memperkuat hubungan kelembagaan antara ketiga institusi, tetapi juga membuka ruang luas bagi pengembangan kolaborasi global yang produktif dan berkelanjutan. IAITF Dumai menegaskan posisinya sebagai salah satu simpul jejaring ilmiah penting di kawasan Selat Melaka yang menjembatani Indonesia dan Malaysia melalui semangat serumpun yang modern, progresif, dan berdaya saing internasional.