International Inbound Program IAITF–UiTM: Pascasarjana PAI IAITF Dumai Raih Penghargaan Bazar Cita Rasa Melayu 2025

SahabatRiau
0

  

Iaitfdumai.ac.id - DUMAI — Program kolaborasi internasional IAITF Dumai dan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Melaka kembali menorehkan prestasi akademik dan kultural melalui ajang Bazar dan Lomba Cita Rasa Budaya Melayu Riau 2025 yang digelar di Kampus IAITF Dumai, Minggu (23/11/2025) pukul 10.00 WIB. Dalam kompetisi kuliner Melayu serantau tersebut, kelompok mahasiswa Program Pascasarjana PAI (S2 MPd) berhasil meraih Juara Harapan II kategori Bazar & Hidangan Melayu, berkat sajian hidangan tradisional pilihan yang dinilai otentik dan berkarakter budaya kuat.

Keikutsertaan mahasiswa Pascasarjana PAI memberi warna tersendiri dalam persaingan yang melibatkan seluruh program studi sarjana IAITF Dumai serta satu kelompok delegasi mahasiswa inbound UiTM Melaka. Para peserta ditantang menyajikan menu khas Melayu yang mencerminkan kekayaan kuliner pesisir Selat Melaka, mulai dari olahan beras dan santan, beragam gulai ikan dan daging, kudapan tradisional, hingga minuman rempah yang sarat identitas budaya.

Meski bukan berlatar program studi tata boga, mahasiswa Pascasarjana PAI mampu tampil kompetitif dengan mengusung konsep sajian “hidangan tradisional pilihan” yang menekankan keaslian bumbu, keseimbangan rasa, serta narasi nilai budaya Islami Melayu dalam penataan menu. Pendekatan ini mendapat apresiasi dewan juri karena menghadirkan dimensi edukatif dalam lomba kuliner, tidak sekadar menyajikan makanan lezat, tetapi juga menyampaikan pesan tentang pelestarian tradisi makan masyarakat Melayu lintas generasi. Proses penilaian dilakukan oleh Syahrul Afandi, Tokoh Budayawan dan Seniman Dumai, bersama perwakilan Pamong budaya pada Dinas Kebudayaan Kota Dumai, Teguh Ananta Putra, A. MD Par. Dewan juri menilai setiap peserta dari aspek cita rasa, presentasi, kreativitas, kebersihan stan, serta kesesuaian nilai kultural Melayu yang diangkat dalam setiap sajian. Tengku Mahesa Khalid, M.M sy sebagai ketua Panitia dan Dosen Pengampu Mata kuliah Ada Istiadat Melayu di IAITF termasuk dalam deretan juri pada program ini. Program ini merupakan program rutin tiap tahun Matakuliah. Sebagai bentuk Pengenalan makanan khas Melayu pada mahasiswa di lingkungan Kampus IAITF dan UITM Melaka.

Rektor IAITF Dumai sekaligus Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ilmuwan Pesisir Selat Melaka, Assoc. Prof. Dr. H. M. Rizal Akbar, S.Si., M.Phil, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi aktif mahasiswa Pascasarjana PAI. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa S2 dalam kompetisi budaya menunjukkan bahwa pendidikan magister tidak hanya terfokus pada kajian teoretis, tetapi juga praktik kebudayaan dan pengabdian berbasis nilai lokal.

Prestasi Pascasarjana PAI membuktikan bahwa pendekatan akademik dapat berjalan seiring dengan pelestarian tamadun Melayu melalui medium kuliner. Inilah bentuk pembelajaran kontekstual yang berdampak,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Madya Dr. Mohd Faizal P. Rameli, Ketua IPSF UiTM Melaka, menilai partisipasi Pascasarjana IAITF Dumai sebagai refleksi kuat diplomasi budaya generasi terdidik. Menurutnya, kolaborasi lintas negara membuka ruang mahasiswa untuk menampilkan identitas budaya Islam-Melayu sebagai khazanah bersama Indonesia dan Malaysia.

“Kompetisi ini menunjukkan bahwa budaya Melayu tetap hidup dan relevan ketika dibawa langsung oleh kalangan akademisi muda yang mengemasnya dengan pendekatan kreatif dan edukatif,” ujar Prof. Faizal.
Keberhasilan mahasiswa Program Pascasarjana PAI IAITF Dumai meraih penghargaan dalam ajang berskala internasional ini semakin mempertegas komitmen kampus dalam membangun pendidikan berbasis integrasi ilmu, budaya, dan pengabdian masyarakat. Melalui momentum International Inbound Program IAITF–UiTM Melaka, Pascasarjana PAI tidak hanya tampil sebagai pusat pengembangan keilmuan Islam, tetapi juga sebagai duta budaya Melayu pesisir Selat Melaka di panggung internasional akademik.

 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)